Berikut spesifikasi DJI Air 3S secara umum yang perlu Anda ketahui sebagai pertimbangan sebelum memilihnya:
Dimensi | Dilipat tanpa baling-baling: 214.19×100.63×89.17 mm Tidak dilipat tanpa baling-baling: 266.11×325.47×106.00 mm |
Bobot | 724 gram |
Kecepatan Horizontal Maksimum | 21 m/s di laut dan kondisi tak berangin |
Altitude Maksimum Takeoff | 6000 meter |
Lama Penerbangan | 45 menit |
Jarak Terbang Maksimum | 32 kilometer |
Kemampuan Menahan Angin | 12 m/s |
Navigasi Satelit | GPS + Galileo + BeiDou |
Kamera | Wide-Angle Camera: 1-inch CMOS, 50MP Effective Pixels Medium Tele Camera: 1/1.3-inch CMOS, 48MP Effective Pixels |
Format Foto | JPEG/DNG (RAW) |
Format Video | MP4 (MPEG-4 AVC/H.264, HEVC/H.265) |
Kapasitas Baterai | 4,276 mAh |
Fitur Pendukung | Transmisi DJI O4 FHD Next-Gen Smart RTH Nightscape Omnidirectional Obstacle Sensing |
Bicara mengenai keunggulan dari spesifikasi DJI Air3S ini bisa dilihat dari beberapa aspek penting. Seperti desain drone, ketahanan baterai, fitur pendukung dan performa, hingga kualitas foto dan kamera. Melansir dari laman Tech Radar, The Verge, Endgadget, dan lainnya berikut ulasannya:
sc: DJI
Pertama, dari segi desainnya DJI Air 3S sebagaimana drone konsumen DJI lainnya. Yakni hadir dengan desain ringkas dan mudah dilipat. Bobot drone sendiri saat lepas landas adalah 724 gram. Tentu, ini memang sedikit lebih berat jika dibandingkan beberapa seri lainnya. Sebut saja pada DJI Mini 4K yang hanya 250 gram. Namun, bila dibanding dengan seri Mavic 3 memang sedikit lebih ringan. Mengingat di jajaran tersebut bobotnya sekitar 800-an gram.
Dalam peraturan penerbangan internasional, drone masuk dalam kategori C1. Yakni drone di bawah 900 gram dan kategori risiko rendah. Sehingga lebih aman dan nyaman ketika dibawa bepergian di dalam pesawat sekalipun. Namun, bisa saja perlakuan sedikit berbeda di setiap regional dan negara. Misalnya di Amerika Serikat dan beberapa lainnya.
Untuk pengoperasiannya, drone bisa menggunakan controller DJI RC 2 maupun DJI RC-N3. Dimana keduanya juga memiliki desain yang ringkas dan pengoperasian yang mudah. Simpan di tas khusus drone maupun tas kamera tidak menjadi masalah. Jadi, sangat nyaman dibawa saat bepergian.
sc: DJI
Salah satu keunggulan DJI Air 3S adalah menggunakan sistem dual-kamera. Kamera pertama merupakan yang utama yakni berupa kamera wide-angle dengan lensa berukuran 1 inci CMOS. Sedangkan untuk kamera keduanya merupakan lensa medium-telephoto berukuran 1/1.3 inci yang bisa diganti sesuai kebutuhan pengguna.
Kamera wide-angle ini memiliki resolusi 50MP dan mendukung untuk perekaman video di 4K/60fps HDR dan 4K/120fps, serta mode warna 10-bit D-Log M. Dengan adanya sensor besar tersebut, membuat pemrosesan gambar lebih canggih. Sebab, di kamera utama ini selain mampu menangkap objek secara mendetail sampai ke bidikan yang kecil sekalipun, juga unggul di kondisi minim cahaya atau malam hari.
Sementara, kamera medium-telephoto resolusinya sebesar 48MP dan mendukung spesifikasi video maupun warna layaknya kamera utama. Hasilnya pun terlihat konsisten dan pengeditan lebih mudah. Adanya lensa 70mm dan zoom optik 3x, memungkinkan pengguna menangkap foto dari jarak jauh namun subjek foto tetap menonjol. Begitu pun saat merekam video di angka 4K lebih jelas dengan potret close-up.
Kedua kamera tersebut mendukung untuk mode Free Panorama. Ini memungkinkan Anda untuk membuat foto panorama tanpa celah dan menggabungkan beberapa gambar dengan mulus berdasarkan subjek maupun area yang sudah dipilih manual. Di sini, kamera wide-angle menawarkan sudut pandang yang luas. Lalu, untuk kamera tele mampu mengurangi distorsi gambar dan hasil gambar lebih tinggi serta jelas. Termasuk mode 2.7K vertical shooting, MasterShots, QuickShots, Hyperlapse, dan lainnya.
sc: DJI
Mengenai baterainya, DJI Air 3S dibekali dengan baterai berkapasitas 4.276mAh. Bisa dibilang ini menjadi salah satu kapasitas yang cukup besar. Dalam kondisi yang normal, drone dapat diterbangkan hingga selama 45 menit. Ketahanan baterai ini juga tergantung pada seberapa banyak mode yang diaktifkan hingga faktor kecepatan angin di area yang diterbangkan.
Untuk lama pengisian daya dapat menggunakan portable charger DJI 65W. Dimana pengisian menggunakan perangkat ini memerlukan waktu setidaknya sekitar 80 menit sampai penuh. Sedangkan jika menggunakan charging hub dan USB-C power adapter DJI 1000W bisa lebih efisien lagi. Sebab, pengguna hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit saja untuk melakukan pengisian baterai drone sampai penuh.
Baca juga: Cara Menggunakan dan Merawat Baterai Drone DJI yang Benar
sc: DroneXL
Fitur pendukung yang dimiliki DJI Air 3S pun tak kalah unggul. Misalnya adanya fitur Advanced Pilot Assistance Systems (APAS) untuk penerbangan yang lebih aman dan dukungan sensor omnidirectional dalam mendeteksi rintangan. Drone ini juga menjadi yang pertama di seri DJI yang menggunakan LiDAR menghadap ke depan dan dukungan inframerah. Terutama untuk penerbangan di malam hari dan kondisi minim cahaya.
Ada pula fitur Return to Home (RTH) yang memungkinkan drone untuk kembali ke tempat tinggal landas saat kondisi tidak memungkinkan. Seperti sinyal GPS yang kurang baik dan kondisi baterai yang mulai melemah. Di sini, pihak pabrikan menyematkan fitur Next-Gen Smart RTH. Salah satunya adalah Nighttime RTH. Dukungan LiDAR ini mampu mendeteksi gedung, pepohonan, dan lainnya yang membantu navigasi lebih baik dan aman saat penerbangan malam hari.
Untuk bermanuver di udara, Anda dapat menggunakan fitur Waypoint Flight dan Cruise Control. Fitur ini mampu mengunci input kontrol dengan baik. Di sisi lain adanya teknologi transmisi video DJI O4 FHD membuat penerbangan mampu hingga 20 kilometer dan mentransmisikan video 10-bit pada 1080p/60fps secara mulus.