Dimensi | Dilipat tanpa propeller: 207×100.5×91.1 mm Tidak dilipat tanpa propeller: 258.8 × 326 × 105.8mm |
Bobot | 720 Gram |
Kecepatan Maksimum Saat Naik | 10 m/s |
Kecepatan Maksimum Saat Turun | 10 m/s |
Kecepatan Maksimum Horizontal | 21 m/s (dalam kondisi tidak berangin dan di atas laut) |
Ketahanan Baterai dan Lama Terbang | 46 Menit |
Lensa Wide-Angle Camera | 82°, 24 mm equivalent, f/1.7 |
Sensor Wide-Angle Camera | 1/1.3 inch CMOS, 48 megapixels, 1-3x digital zoom |
Lensa Medium Tele Camera | 35°, 70mm equivalent, f/2.8 |
Sensor Medium Tele Camera | 1/1.3 inch CMOS, 48 megapixels, 3-9x digital zoom |
Resolusi Video Maksimum | 4K: 3840 × 2160@24/25/30/48/50/60/100 fps |
Sensor Tabrak | Omnidirectional (forward, backward, left, right, dan upwards) |
Kapasitas Penyimpanan | 8 GB |
Stabilisasi Gimbal | 3-axis mechanical gimbal (tilt, roll, pan) |
Jarak Terbang Maksimum | 32 Km |
Berbicara tentang review DJI Air 3, kurang lengkap jika tidak membahas fitur dan keunggulan yang dimilikinya. Mulai dari segi desain, fitur dan performa, baterai, hingga kualitas video dan kameranya yang dihimpun dari berbagai sumber seperti Tech Radar, The Verge, Digital Camera World, dan lainnya.
sc: Tech Radar
Pertama mengenai desain drone dan controllernya. DJI Air 3 memang mirip dengan generasi sebelumnya yang bisa dilipat, khususnya pada seri Mavic. Tanpa baling-baling dan dilipat, drone hanya memiliki ukuran 207 x 100.5 x 91.1mm. Sedangkan jika tidak dilipat dimensinya sekitar 258.8 x 326 x 105.8mm.
Bobotnya sendiri sekitar 720 gram dan dalam peraturan penerbangan internasional, drone masuk dalam kategori C1. Yakni drone di bawah 900 gram dan kategori risiko rendah. Sehingga lebih aman dan nyaman ketika dibawa bepergian di dalam pesawat sekalipun.
DJI Air 3 juga kompatibel dengan dua jenis controller untuk menerbangkannya, yakni DJI RC 2 dan DJI RC-N2. Kedua pengontrol ini merupakan pembaruan dan pengembangan dari seri sebelumnya DJI RC dan RC-N1. Dengan begitu, jangkauan sinyal lebih baik dan desain ringkas untuk penggunaan outdoor.
Baca juga: Perbandingan Drone Remote DJI RC vs DJI Smart Controller
sc: DJI
Selanjutnya adalah dari segi performa penerbangan dan fitur pendukungnya. Keamanan penerbangan drone lebih terjamin berkat adanya sensor tabrak omnidirectional. Sehingga dapat mendeteksi objek di sekitarnya, terlebih didukung dengan fitur DJI Advanced Pilot Assistance System (APAS) 5.0 dan ActiveTrack 5.0 serta fitur Return to Home (RTH). Sistem transmisinya menggunakan DJI O4 yang membuat transmisi sinyal yang lebih optimal.
Terdapat tiga mode penerbangan yang bisa dipilih pengguna yakni mode Sport, Normal, dan Cine. Untuk mode Sport memberikan kecepatan tinggi 42.5mph dan sensor tabrakan dimatikan. Dimana mode ini cocok untuk merekam objek bergerak. Sementara, mode normal digunakan untuk penerbangan standar dengan sensor tabrak aktif. Lalu, Cine berkecepatan lebih lambat untuk manuver lebih baik dan hasil gambar atau video yang sinematik.
Tak hanya itu saja, beberapa fitur pendukung lainnya adalah:
Di samping itu terdapat Night Mode yang bisa digunakan untuk kondisi minim cahaya, Hyperlapse 4K horizontal / 2.7K vertical , Slow Motion hingga 100fps/4K, Smartphoto 3.0, dan QuickTrasfer. Ada pula LightCut untuk pengeditan hanya dalam satu ketukan saja serta WayPoint Flights yang mana ini tersedia dalam drone Air Series DJI untuk pertama kalinya.
sc: Slash Gear
Bagaimana dengan kualitas video dan gambarnya? Salah satu yang utama adalah terdapat dua buah kamera yang memiliki kemampuan merekam video hingga 4K. Adapun sensornya menggunakan 1/1.3-inch CMOS. Sensor ini dilengkapi dual native ISO untuk mendukung kamera telephoto dan wide.
Modul kamera utamanya memiliki lensa 24mm F/1.7. Sedangkan untuk kamera lainnya adalah kamera tele dengan lensa 70mm dan bukaan diafragma F/2.8 dengan kemampuan pembesaran hingga 3x. Resolusi kameranya sebesar 48 megapiksel untuk menghasilkan hasil lebih baik.
Sensor CMOS yang dimiliki DJI Air 3 mendukung untuk merekam video dengan resolusi hingga 4K/60fps. Bahkan, Anda dapat mengambil gambar dengan hasil sinematik hingga resolusi 4K/100fps. Kamera mendukung untuk perekaman video pada format 10-bit D Log M. Fitur kamera tersebut membuatnya DJI Air 3 sebagai drone seri Air pertama yang mampu melakukan pengambilan video vertikal pada resolusi 2.7K.
Baca juga: Mengenal Fitur Mechanical Shutter pada Drone dan Kelebihannya
sc: Tech Radar
Tidak hanya dari segi kamera, keunggulan DJI Air 3 yang keempat terletak pada baterainya. Dalam hal ini, DJI melakukan pengembangan dengan menambah waktu pemakaian. Yakni dengan kemampuan terbang di udara selama 46 menit. Tentu saja, kemampuan ini 48% lebih lama bila dibandingkan generasi sebelumnya.
Namun, perlu diingat ketahanan baterai tersebut dapat berubah dan berkurang lebih cepat. Hal itu tergantung pada mode apa saja yang diaktifkan ketika merekam dan memotret objek. Selain itu, kecepatan angin juga berpengaruh. Terbang dalam kecepatan angin cukup tinggi akan berdampak pada penggunaan daya lebih besar.
Lalu, baterai DJI Air 3 mendukung penggunaan fitur dari Power Accumulation. Sederhananya, ketika Anda menggunakan charging hub maka cukup tekan tombol saja dan transfer daya bisa dilakukan dari semua baterai ke dalam satu baterai.
Dimensi | Dilipat tanpa propeller: 207×100.5×91.1 mm Tidak dilipat tanpa propeller: 258.8 × 326 × 105.8mm |
Bobot | 720 Gram |
Kecepatan Maksimum Saat Naik | 10 m/s |
Kecepatan Maksimum Saat Turun | 10 m/s |
Kecepatan Maksimum Horizontal | 21 m/s (dalam kondisi tidak berangin dan di atas laut) |
Ketahanan Baterai dan Lama Terbang | 46 Menit |
Lensa Wide-Angle Camera | 82°, 24 mm equivalent, f/1.7 |
Sensor Wide-Angle Camera | 1/1.3 inch CMOS, 48 megapixels, 1-3x digital zoom |
Lensa Medium Tele Camera | 35°, 70mm equivalent, f/2.8 |
Sensor Medium Tele Camera | 1/1.3 inch CMOS, 48 megapixels, 3-9x digital zoom |
Resolusi Video Maksimum | 4K: 3840 × 2160@24/25/30/48/50/60/100 fps |
Sensor Tabrak | Omnidirectional (forward, backward, left, right, dan upwards) |
Kapasitas Penyimpanan | 8 GB |
Stabilisasi Gimbal | 3-axis mechanical gimbal (tilt, roll, pan) |
Jarak Terbang Maksimum | 32 Km |
Berbicara tentang review DJI Air 3, kurang lengkap jika tidak membahas fitur dan keunggulan yang dimilikinya. Mulai dari segi desain, fitur dan performa, baterai, hingga kualitas video dan kameranya yang dihimpun dari berbagai sumber seperti Tech Radar, The Verge, Digital Camera World, dan lainnya.
sc: Tech Radar
Pertama mengenai desain drone dan controllernya. DJI Air 3 memang mirip dengan generasi sebelumnya yang bisa dilipat, khususnya pada seri Mavic. Tanpa baling-baling dan dilipat, drone hanya memiliki ukuran 207 x 100.5 x 91.1mm. Sedangkan jika tidak dilipat dimensinya sekitar 258.8 x 326 x 105.8mm.
Bobotnya sendiri sekitar 720 gram dan dalam peraturan penerbangan internasional, drone masuk dalam kategori C1. Yakni drone di bawah 900 gram dan kategori risiko rendah. Sehingga lebih aman dan nyaman ketika dibawa bepergian di dalam pesawat sekalipun.
DJI Air 3 juga kompatibel dengan dua jenis controller untuk menerbangkannya, yakni DJI RC 2 dan DJI RC-N2. Kedua pengontrol ini merupakan pembaruan dan pengembangan dari seri sebelumnya DJI RC dan RC-N1. Dengan begitu, jangkauan sinyal lebih baik dan desain ringkas untuk penggunaan outdoor.
Baca juga: Perbandingan Drone Remote DJI RC vs DJI Smart Controller
sc: DJI
Selanjutnya adalah dari segi performa penerbangan dan fitur pendukungnya. Keamanan penerbangan drone lebih terjamin berkat adanya sensor tabrak omnidirectional. Sehingga dapat mendeteksi objek di sekitarnya, terlebih didukung dengan fitur DJI Advanced Pilot Assistance System (APAS) 5.0 dan ActiveTrack 5.0 serta fitur Return to Home (RTH). Sistem transmisinya menggunakan DJI O4 yang membuat transmisi sinyal yang lebih optimal.
Terdapat tiga mode penerbangan yang bisa dipilih pengguna yakni mode Sport, Normal, dan Cine. Untuk mode Sport memberikan kecepatan tinggi 42.5mph dan sensor tabrakan dimatikan. Dimana mode ini cocok untuk merekam objek bergerak. Sementara, mode normal digunakan untuk penerbangan standar dengan sensor tabrak aktif. Lalu, Cine berkecepatan lebih lambat untuk manuver lebih baik dan hasil gambar atau video yang sinematik.
Tak hanya itu saja, beberapa fitur pendukung lainnya adalah:
Di samping itu terdapat Night Mode yang bisa digunakan untuk kondisi minim cahaya, Hyperlapse 4K horizontal / 2.7K vertical , Slow Motion hingga 100fps/4K, Smartphoto 3.0, dan QuickTrasfer. Ada pula LightCut untuk pengeditan hanya dalam satu ketukan saja serta WayPoint Flights yang mana ini tersedia dalam drone Air Series DJI untuk pertama kalinya.
sc: Slash Gear
Bagaimana dengan kualitas video dan gambarnya? Salah satu yang utama adalah terdapat dua buah kamera yang memiliki kemampuan merekam video hingga 4K. Adapun sensornya menggunakan 1/1.3-inch CMOS. Sensor ini dilengkapi dual native ISO untuk mendukung kamera telephoto dan wide.
Modul kamera utamanya memiliki lensa 24mm F/1.7. Sedangkan untuk kamera lainnya adalah kamera tele dengan lensa 70mm dan bukaan diafragma F/2.8 dengan kemampuan pembesaran hingga 3x. Resolusi kameranya sebesar 48 megapiksel untuk menghasilkan hasil lebih baik.
Sensor CMOS yang dimiliki DJI Air 3 mendukung untuk merekam video dengan resolusi hingga 4K/60fps. Bahkan, Anda dapat mengambil gambar dengan hasil sinematik hingga resolusi 4K/100fps. Kamera mendukung untuk perekaman video pada format 10-bit D Log M. Fitur kamera tersebut membuatnya DJI Air 3 sebagai drone seri Air pertama yang mampu melakukan pengambilan video vertikal pada resolusi 2.7K.
Baca juga: Mengenal Fitur Mechanical Shutter pada Drone dan Kelebihannya
sc: Tech Radar
Tidak hanya dari segi kamera, keunggulan DJI Air 3 yang keempat terletak pada baterainya. Dalam hal ini, DJI melakukan pengembangan dengan menambah waktu pemakaian. Yakni dengan kemampuan terbang di udara selama 46 menit. Tentu saja, kemampuan ini 48% lebih lama bila dibandingkan generasi sebelumnya.
Namun, perlu diingat ketahanan baterai tersebut dapat berubah dan berkurang lebih cepat. Hal itu tergantung pada mode apa saja yang diaktifkan ketika merekam dan memotret objek. Selain itu, kecepatan angin juga berpengaruh. Terbang dalam kecepatan angin cukup tinggi akan berdampak pada penggunaan daya lebih besar.
Lalu, baterai DJI Air 3 mendukung penggunaan fitur dari Power Accumulation. Sederhananya, ketika Anda menggunakan charging hub maka cukup tekan tombol saja dan transfer daya bisa dilakukan dari semua baterai ke dalam satu baterai.